Selasa, 22 Maret 2016

First Cerpen



Semacam Perubahan
                Dentuman jam terus menghantui telinga Farel . Mataharipun tidak bisa bersembunyi lagi. Cemas dan keringat dingin yang Farel rasakan sekarang. Penantian Farel akhirnya pecah saat terdengar teriakan sapaan dari sahabatnya yaitu Daehan. Daehan sendiri merupakan sahabat lama Farel yang lahir di Korea namun dibesarkan dan diberi makan di bantaran Sungai Ciliwung.
  Hai Rel, udah nungguin lama ya? Ini kaset yang gua pinjam kemaren gua balikin.” Kata Daehan sambil mengelap keringatnya.
Lu gila kalik ya, yang punya kaset bisa marah tauk kalau udah jam segini belum dibalikin.” Farel meradang kesal.
“ Jadi, ini bukan punyamu yak?” Tanya Daehan.
“ Ya bukanlah! Kan udah dibilangin kalu jam 05.30 harus ada di tanganku.” Gertak Farel
“ Ya habisnya gak bilang dari awal kalu itu bukan punyamu. Lagi juga kasetnya bikin mataku puas jadi lupa waktu deh.” Jawab Daehan.
            Farel pun langsung berlari-lari menuju rumah pemilik kaset tersebut. Dengan perasaan tidak enak akan ada datangnya marabahaya yang tersirat disekujur muka sang pemilik. Kebetulan sang pemilik tepat berada di halaman terasnya. Dengan nyali ciut, Farel memberanikan diri untuk mengembalikan dan hasilnya sang pemilik kaset play station 4 itu tidak marah sama sekali terhadap Farel. Mungkin ini karena Farel sering menyewa kaset PS disana sehingga ada keringan tersendiri. Pikiran Farel yang kocar-kacir akhirnya bisa tenang juga.
Keesokan harinya, kehidupan Farel dimulai lagi. Roda kehidupan terus berjalan seiring waktu dan tidak akan berhenti. Setiap manusia pasti menginginkan suatu perubahan yang baik dalam dirinya, begitupun yang sering Farel pikirkan. Saat di sekolah Farel hanyalah butiran debu. Farel masih sulit memahami beberapa mata pelajaran yang mempunyai aliran menghitung, ya bukan lain adalah MTK. Entah mengapa Farel sulit menghitung dan menghafal rumus. Meskipun demikian, setiap manusia diciptakan oleh Tuhan kelebihan tersendiri setiap masing-masing individu ya kan? Lemah di hitungan tidah berarti membuat Farel tidak berdaya yang lain. Seorang Farel mempunyai kemampuan di bidang seni sehingga Farel mempunyai segudang prestasi. Kelebihan itu tidak berarti Farel hanya fokus kepada seni, tetapi Farel menyadari jika semua bidang saling mengikat satu sama lain. Tekad yang kuat harus Farel tunjukan demi masa depan yang telah menanti di ujung mata.
Dering bel tanda istirahat berbunyi. Aktivitas di sekolah masih berjalan normal dan tidak ada kejadian yang aneh. Farel berjalan santai sambil menikmati permen karet yang tidak bakalan habis kecuali ditelan. Kicauan burung bersama alunan pepohonan yang rindang menambah suasana lebih alami. Saat permen karet berwana putih bercampur kayak ada pahit-pahitnya gitu, itu tanda masa pemakain permen karet sudah tidah layak lagi. Ampas permen karet yang sudah Farel kunyah selama 5 jam itu Dia lempar dan hasilnya tepat sasaran mengenai rambut dari seorang kaum hawa. Bukan khawatir akan kena murka dari korban melainkan takut diadukan kepada guru BK yang terkenal dengan aumannya. Tatapan tajam diperlihatkan korban dan akhirnya mereka beradu argumentasi.
“ apa maksudnya ini?” korban melontarkan pertanyaanya.
“ apa sih gua cuma ngebuang sampah wek” jawab Farel tanpa merasa bersalah.
“ Gila kalik ya? Udah tahu situ ngelempar ampas ini sembarangan kena orang lagi” raut wajah kesal mulai terlukis.
“ Yaudah, gua ngaku salah dan gua minta jangan ada laporan ke BK tentang ini ya?”
“ Haem” korban langsung meninggalkan pelaku begitu saja.
            Setelah kejadian itu Farel sadar dan mengakui kesalahanya serta mengakui betapa cantiknya perempuan tadi. Daehan yang dari jauh melihat kejadian itu langsung mendekat kepada Farel dan menceritakan perempuan tadi itu. Ternyata perempuan itu anak baru pindahan dari bandung. Memang anak bandung cantiknya engga ketolongan. Farel terus teringat kejadian itu dan membuat Farel sulit tidur. Dia penasaran siapa perempuan itu sebenarnya. Tidak mau terlarut memikirkannya, Farel kemudian memilih tidur  dalam balutan selimut bercampur suasana malam yang sangat tenang.
            Suara ayam mulai berkomandang di berbagai pelosok dunia seakan menyambut kedatangan sinar fajar. Farel yang sedang bermimpi menjadi super hero lenyap begitu saja ketika ibunda membangunkanya. Dalam keadaaan lemas tak berdaya, Farel dituntut berjalan menuju tempat dimana para ABG bisa berkaraoke sepuasnya. Tapi karena kelopak mata masih sulit untuk dibuka, Farel tidak melihat ada dinding yang sudah tepat di hadapanya. Tidak bisa mengelak akhirnya benjolan merupakan hadiah yang harus diterima dengan lapang dada. Benjolan itu cukup buat farel untuk membuat alasan agar tidak berangkat sekolah tetapi sang ibu selalu menuntun anaknya kejalan yang benar. Tausiyah yang diberikan ibunya mengurunkan niat Farel untuk buat surat ijin dan akhirnya dia berangkat sesambil membawa benjolan yang sangat jelas terlihat. Rasa akan malu diejek oleh teman seakan terkabul. Setiap orang yang melihatnya terharu bahagia. Dengan rasa malu Farel menenangkan diri agar tidak terpancing hasrat untuk menjotos orang. Penderitaan masih berlanjut saat jam pelajaran MTK dimulai. Farel yang sedang berbicara dengan temannya dianggap oleh sang guru sebagai terdakwa kasus biang keramaian di kelas. Hukuman yang diterima Farel saat itu mengerjakan satu soal yang dianggap Farel belum paham. Dengan mata yang tajam tertuju pada Farel, sang guru terus mengamati dan menghujat dengan seribu bahasa dari belakang. Farel saat itu mersakan de ja vu tinggi. Kepanikan akan tidak bisa menyelesaikan tugas berhasil membuat sebagian sel saraf Farel rusak parah. Kepanikan ini selesai usai Farel dipanggil untuk mundur dan menghamili sang guru, tetapi bukanya selesai sudah mealinkan Farel masih diceramahi dengan perkataan yang cukup buat Farel broken heart. Sebenarnya Farel tidak suka dengan cara guru seperti itu. Memalukan seorang murid di depan murid-murid lainya. Sekarang era reformasi dan bukan orde baru lagi, jadi siswa berhak mendapat bimbingan bukan hujatan yang malah bisa menurunkan mental siswa. Farel sadar setiap guru pasti mempunyai cara tersendiri dalam membimbing dan mungkin guru itu ingin yang terbaik buat murid bimbinganya.
            Farel bersama Daehan menuju kantin. Saat langkah pertamanya Farel dikejutkan bertemu kembali dengan sesosok mahluk yang dinilai Farel merupakan salah satu bidadari surga. Daehan yang menyadari akan terjadinya adu argumentasi jilid dua meningalkan Farel sendirian. Daehan bermaksud baik meninggalkan Farel supaya Dia bisa menyelesaikan rasa penasaranya dan bisa meminta maaf kepada korban kemaren secara jantan. Farel mengajak perempuan itu bicara damai. Mereka saling berkenalan satu sama lain.  Landia ternyata nama dari perenpuan tersebut. Farel berusaha mengungkit kembali permasalahan kemarin dan meminta maaf karena sifat songong yang Farel perlihatkan kemarin. Landia bisa memakluminya. Penderitaan Farel yang begitu berat pada hari itu seakan lenyap sudah.  Ajakan pertemanan yang diajukan Landia membuat hati bersenandung ria dengan raga Farel. Mungkin pikiran farel terlalu ke-GR an sehingga Dia merasakan bunga-bunga cinta bemekaran. Farel sadar itu hanyalah ajakan pertemanan bukan ajakan ke pelaminan. Komunikasi yang baik membuat hubungan mereka menjadi semakin erat. Tidak bisa dipungkiri, mereka berkembang menjadi sahabat bagai kepompong walau kenalan baru seumuran jagung. Sosok Landia dimata Farel memang berbeda dari yang lain. Kepribadian dan tingkah laku yang jarang dimiliki oleh orang lain atau bisa dibilang langka membuat Landia digadang-gadang bisa jadi perhatian banyak orang.
“ Rel, tahu tempat yang keren gak?”
“ Yaelah, ini Jakarta neng. Kota metropolitan yang paling padat. Maksud kamu mall kan?”
“ Bukan, bukan itu maksudnya . dasar pikiran cowok! Kami para wanita engga semuanya doyan ke mall hanya untuk berbelanja ria”
“ lha trus?”
“ Tempat yang bisa buat pikiran tenang dan anyem. Ada gak?”
“ oh okelah besok aku tunjukin tempat yang kamu maksud.”
“ Janji lho ya? Besok minggu mumpung libur ini. Aku tunggu di Menteng deket yang jualan geblek itu yak!”
  Iya kita boncenan aja ya? Itung-itung biar ongkos lebih iri.”
“ Okesip.”
            Jantung mulai berdetak kencang, darah seakan mengalir begitu cepat. Kondisi ini Farel rasakan setiap waktu semenjak rencana tadi. Sebenarnya Farel tidak tahu tempat yang Landia maksud. Farel tidak pernah memijaki suatu tempat yang keren, nyaman dan bisa buat hati ayem. Bagaimanapun Farel hanyalah cowok biasa yang terlihat keren dimata perempuan. Para cowok akan melakukan apa saja demi orang yang disayangi, walaupun diluar dari kemampuannya. Tidak luput dari kekurangan, Farel berusaha mengobrak-abrik google dan akhirnya Taman Nagoeng jadi destinasi tempat Farel dan Landia jajaki. Jam menunjukan pukul 08.00 WIB itulah waktu yang mereka sepakati. Di setiap ujung, rongga, sisi tidah sehelai rambut Landia yang Nampak.
“ Waduh gimana ini udah jam 08.55 belum kelihatan tuh anak. Apa dia masih molor kalik ya? Ah auk ah mendingan tak hubungi lagi.” Farel sesambil menunggu jawaban.
“ Woy Rel! maaf telat beberpa sekon.”
“ Sekon dari Hongkong! Coba liat udah jam berapa sekarang?”
“ Haduh parah banget ya gue? Maaf ya Rel ini juga HP dalam keadaan silent jadi gak denger kalo kamu nelfon.”  
“ iya gapapa. Everything will be fine. Oke capcus yuk!”
            Setiap kilometer yang mereka tempuh tidak luput dari perbincangan. Semua yang mereka lihat hampir semuanya dibahas. Mereka berdua sudah menjelma menjadi duo alayers. Predikat ini sudah terbukti dimana mereka berdua itu norak, jadul dan sama-sama memakai bahasa alay saat saling tukar menukar pesan lewat sms. Farel tercengang melihat papan pemberitahuan atau bahasa jawanya notice yang terpasang di depan pintu masuk Taman Nagoeng. Papan sebesar gaban itu bertuliskan “ Jomblo dilarang masuk “. Entah apa maksud dari tulisan tersebut. Mereka menduka pasti telah terjadi kesalahan. Taman yang harusnya diperbolehkan umum dan dapat dinikmati oleh siapa pun telah ternoda dengan tulisan seperti itu.  Suatu pukulan tersendiri bagi mereka. Merekapun berpindah tempat. Bingung dan keder yang mereka rasa. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang saja. Saat perjalanan mereka masih berbincang sedikit.
“ Rel kamu tahu gak? “
“ Tahu apa?”
“ Aku udah seneng kok diajak muter-muter walaupun rencana kita gagal untuk ke taman itu”
“ Oh masa iya? Udalah lupain taman itu. Taman macam apa itu yang tidak memperbolehkan jomblo mengunjunginya.”
“ Iya beneran serius. Berada di dekatmu aku merasa nyaman. Ya aku sih pengenya kita kayak gini terus selamanya.”
            Suasana yang tadinya biasa saja menjadi luar biasa. Apa yang dimaksud Landia? Itulah salah satu pertanyaan yang Farel tanyakan kepada hati itu. Farel hanya tertegun sembaring menatap bintang-bintang yang mulai menyapa benak Farel.
“ Eh Rel, ada apa? Kok diem aja.”
  Oh gapapa. Ini kita pulangkan ya?”
“ Iya.”
            Sesampai dirumah Landia Farel langsung beranjak ke rumahnya. Pelukan hangat dari guling beserta senyuman manis manis dari bantal telah menanti. Sungguh hanya bualan besar jika perkataan Landia hanya omong kosong. Sosok yang  mengubah kehidupan Farel  telah memberikan kode yang hanya bisa dipahami dilubuk hati yang paling dalam. Apa daya Farel jika mereka sudah berjanji tidak akan melebihi suatu hubungan persahabatan ini. Pikiran yang tidak karuan telah berhasil menjebol alam sadar Farel. Terlalu bingung akhirnya Dia melampiaskanya kepada buku catatan. Hal yang lucu jika Farel mencurahkan isi hatinya lewat buku
            Fajar sedikit demi sedikit memperlihatkan sosoknya. Kerumunan ayam jago seakan menunjukan kejantanan secara bergilir. Farel bermimpi aneh lagi. Tapi mimpi semalam merupakan destinasi hidup. Entah itu bisa realita nyata atau hanya mimpi biasa, yang penting Farel percaya setiap mimpinya merupakan pengalaman bawah sadar yang melibatkan beberapa indra. Sama hal nya mimpi, hidup bisa kita kendalikan bahkan bisa kita ubah, tergantung kita sendiri yang menghadapi. Farel kembali lagi kepada realita hidup. Sekali lagi Farel bertemu landia di sekolah. Senyuman yang selalu mengingatkan apa itu arti hubungan yang sebenarnya.
            Bel kembali berbunyi yang menandakan perpisahan sementara Farel dengan Landia. Lagi, Farel membuat kesalahan. Buku yang berisi curhatan hatinya itu terjatuh. Landia yang mengambil buku itu dan hendak memperingatkan Farel sudah terlambat karena Farel  sudah menjauh. Sekedar iseng, Landia membuka dan melihat buku sohibnya tersebut. Perhatian Landia terpanah kepada satu halaman yang bertuliskan
Dear Dairy
Sungguh dikau membuat daku bingung dalam kesunyian ini. Kurasa senyuman manismu sama dengan senyuman rembulan yang selalu menemani daku sepanjang malamdalam suasana dingin yang menususk setiap rusuk ini. Engkau merupakan sosok pengubah hidupku. Di saat aku terpuruk senantiasa engkau menemani dan memberi dorongan kecil tapi begitu besar manfaatnya. Engkau yang selalu memberikan senyuman kecilMu kepada hati ini. Maaf bila saya telah mencintaiMu. Mungkin bila kamu mengetahui ini maka kamu akan menjauh, benci bahkan tidak akan mau melihatKu lagi. Apabila itu terjadi, biarkan setiap doaku yang selalu menyertaiMu. Tapi biarkan ini menjadi rahasia.
            Farel yang notabene selebor orangnya masih belum menyadari  bukunya hilang. Landia menghampiri Farel yang membawa buku serta air mata yang terbendung di kantung mata itu.
“ Landia kamu kenapa? Kamu sedih deh kayaknya.”
“ Ah masak engga kok ini cuma kelilipan.”
“ Eh itu kayaknya buku gua ya?”
“ Iya.” Nada suara Landia mulai  datar.
“ Kamu engga ngobrak-abrik isinya kan?”
“ Aku melihat semuanya dan kurasa Aku udah tahu semuanya.”
What the hell?” Farel terkejut tak karuan.
“ Farel Kamu ingat janji kita untuk tidak mencintai satu sama lain diantara kita? Aku takut bila kita saling mencintai dan akhirnya kita pacaran. Takutnya hubungan ini tidak akan berlangsung lama lagi. Paham maksudnya kan?”
“ Iya. Tapi jika kita saling mempercayai satu sama lain kenapa harus takut akan resiko itu? Landia memang Aku mencintaiMu tapi aku lebih memilih kita bersahabat. Jujur aku terlalu takut kehilangan diriMu.”
“ Farel berjanjilah kita akan selalu bersama!”
“ Janjiku disaksikan para malaikat.”
             Suasana di taman sekolah itu akhirnya menjadi saksi ikatan janji mereka. Farel tahu hatinya berkata lain dengan mulutnya tapi apa daya bila harus mengambil resiko. Suatu hubungan bisa dijalani  dengan baik bila satu sama lain saling percaya. Itulah arti hubungan sebenarnya. TAMAT
LJK






Kali ini gua bakalan bahas tentang yang namanya LJK atau singkatan dari Lembar Kerja Siswa. Ya, kertas yang satu ini emang gak asing lagi di hidup kita. Jujur, gua paling benci ngerjain soal kalo pake LJK. Fu#k bro, susah tau ga kalo ngerjain ujian pake LJK. emang sih ada kelebihan dan kekurangan tersendiri, tapi ya